Berlangganan Majalah

Ada yang masih berlangganan majalah? 

Saya masih, menjadi pelanggan setia majalah ini, mungkin sudah 5 tahun lalu mulai berlangganan, atau mungkin juga lebih. Yang jelas, tumpukannya sudah menggunung dibelakang. Mau dibuang, sayang. Dijual ke pengepul rongsokanpun, tak tega. 

Saya suka membaca artikel dimajalah ini, sebagai asupan giji pengetahuan. Dari sana, saya juga belajar gaya penulisan dari penulis lain. Banyak tulisan orang beken di majalah ini, terutama pada tulisan yang bertemakan agama. Pemikiran semakin terbuka, jika selesai membaca majalah ini. 

Salah satu penulis yang saya suka di majalah ini adalah Hajrianto Y. Thohari. Beliau adalah Duta Besar Indonesia untuk Libanon. Tulisannya penuh makna, pengetahuannya yang dalam, membuat saya hanyut dalam narasi yang dirangkainya. 

Salah satu tulisan beliau yang sangat berkesan bagi saya, adalah kisah orang Indonesia yang bekerja sebagai penjaga rumah mewah di kota Beirut Libanon.

Cerita itu ditulis dalam dua edisi. Edisi pertama mengisahkan sang penjaga rumah datang diacara kedubes, dengan mengendarai sedan mewah Toyota Cadillac. Mobil mewah limited edition, yang hanya ada beberapa unit saja didunia. Di jumpa pertama pak Dubes belum kenal dengan orang itu, ia pun belum tau jika orang itu hanya sebagai penjaga rumah mewah saja.

Jumpa pertama, pada sebuah acara di kedutaan besar. Selesai acara sambil berpamitan, si pengguna Toyota Cadillac, mengundang pa dubes untuk berkunjung ke rumahnya. Tak langsung menerima undangan itu, pa dubes memberi syarat, ia mau datang, jika dijemput dengan menggunakan mobil mewah itu. Permintaanpun langsung dipenuhi, tinggal mencari waktu yang tepat saja.

Tak sabar menunggu edisi majalah berikutnya, dua pekan, seperti sebulan saja rasanya, lama rasanya. Akhirnya, Yang ditunggupun datang, majalah edisi terbarupun sampai juga ke rumah. Ketika majalah sampai, saya langsung mencari kelanjutan cerita itu. Benar saja, kisah pun berlanjut, pak dubes dijemput untuk berkunjung ke rumah pemilik Toyota Cadillac. Merasakan kenyamanan mobil super mewah, dengan segala fasilitasnya. Tak butuh waktu lama, pak dubes sampai dirumah besar berlantai tiga. Rumah dengan segala fasilitas lux ini, adalah milik orang Arab yang tinggal di Saudi Arabia. Bukan hanya ini rumah yang dimilikinya, masih ada beberapa rumah mewah miliknya yang ada di luar negeri.

Rumah mewah dengan segala fasilitasnya, termasuk kolam renang, perlatan fitnes, dan hiburan. 
"Saya hanya mengisi, dan menjaga. Tetapi saya boleh menggunakan segala fasilitas yang ada dirumah ini" tutur sang penjaga rumah, kepada pa Dubes. 

Pak dubes hanya menggut-manggut mendengarkan cerita sang penjaga rumah. Pikirnya, tak harus kaya, untuk bisa menikmati hidup mewah. Memilikinya pun, jika tak menikmati, akan percuma saja. 

Setelah beberapa lama, pak dubes pamit untuk ijin kembali pulang. Lalu pak dubespun diantar pulang ke rumah dinasnya di Komplek KBRI, Beirut. Dalam perjalanan, ia masih memikirkan sang penjaga rumah yang mendiami rumah mewah, menggunakan kendaraan mewah, serta gaji yang cukup. 

Ternyata, tak harus kaya, untuk bisa menikmati hidup mewah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolak Ramadhan

Bersiap Jelang Pembelajaran Tatap Muka

Sebelum Terlelap