Bumi Manusia



Jaringan wifi yang bermasalah, membuat saya mencari aktifitas lain. Menonton adalah aktifitas yang dipilih. Bumi Manusia, sebuah novel karya Pramudia Ananta Toer. Novel ini difilmkan pada tahun 2019.

Sebenarnya saya tak simpati dengan sastrawan yang satu ini. Karena ia pernah menebar berita bohong terhap ulama idola saya, Hamka. Pram mengatakan bahwa Hamka telah melakukan plagiat. Novel berjudul Tenggelamnya Kapal Vand der Wijck karya Hamka adalah hasil plagiat. Berita ini ia sampaikan dalam surat kabar Bintang Timoer.

Setelah perginya ia untuk selamanya di tahun 2006, saya coba mencari kisah perjalanan hidipnya. Beberapa tulisan tentang dirinya saya dapatkan. Termasuk cerita tentang bersyahadatnya calon menantu beliau di depan Hamka. Ulama pujangga Hamka tak keberatan mesyahadatkan calon menantu Pram, meski Pram pernah menyerang dirinya. Juga kisah tentang keluar masuk dirinya kedalam penjara. Termasuk tentang karya yang ia hasilkan ketika ia meringkuk di dalam ruang berjeruji besi.

Buku Pram yang pernah saya nikmati berjudul Jalan Pos. Buku yang menceritakan tentang pembangunan jalan antara Anyer hingga Panarukan. Jalan panjang yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa Gubernur Jendral Deandles berkuasa.

Menikmati Acting Ikbal Ramadhan yang berperan sebagai Minke. Pemuda pribumi Minke yang mencintai Annelies. Si cantik Annalies adalah Perempuan indo, dengan ayah Belanda totok, dan ibu yang pribumi. Annalies dan Robert kakanya, terlahir dari ayah dan ibu yang tidak diikat dalam pernikahan yang syah.

Alur cerita sangat menarik sekali. Film dengan latar masa penjajahan itu sangat menarik. Bukan saja faktor tangan dingin Hanung Bramantyo sebagai sutradara. Faktor kepiawaian Pramoedya sebagai penulis juga sangat dominan.

Tema dan alur cerita yang sarat konflik. Ada sedih, marah, bahagia, dan haru tiap adegan yang diperankan.

Boleh jadi Pram banyak mendapat penghargaan internasional. Buku yang ditulisnya mampu menggetarkan hati banyak orang. Ia mampu menulis cerita dari sudut pandang yang berbeda.

Cinta dan Tragedi tak bisa dipisahkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolak Ramadhan

Kembali Menanyai

Bertani Dimasa Pandemi