Semua Bersyarat


Cinta Itu akibat, tak ada yang tanpa sebab.


Tak ada cinta abadi didunia ini. Semua cinta yang pernah tumbuh, mungkin akan mekar, tetapi pada akhirnya akan sirna jua. Cinta itu tak berdiri sendiri. Pasti ada pemantiknya. Cantik nan jelita saja tidak cukup untuk membuat seorang pria mabuk cinta. Tampan saja tak cukup untuk jadi syarat seorang gadis mabuk kepayang.

Cinta adalah rasa, dan sifat rasa gampang sekali berubah. Manis, asam, pahit, dan asin, seketika akan berubah jika bercampur. Begitupun dengan cinta.  Cinta adalah rasa yang sangat mudah sekali akan berubah, jika menemukan rasa lainnya.

Mencintai itu harus, tetapi jangan berlebihan. Membenci jangan pernah ada dalam hati, meski kadang rasa itu dibutuhkan. Dinding pemisah antara cinta dan benci itu tipis. Karena tipisnya mudah sekali berubah. Pagi cinta, siang membenci, sore bisa jadi rasa cinta kembali menggebu.

Kisah Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu, adalah bukti cinta dunia tak ada yang abadi. Ungkapan bahwa "cinta orang tua sepanjang jalan" terpatahkan. Nenek tua yang tak lain ibu dari saudagar kaya Malin Kundang, tak kuasa diperlakukan hina oleh putra kandungnya. Hingga kalimat kutukan keluar dari ucapannya, lalu Malinpun menjadi seonggok batu. Kutukan yang mengahiri cinta seorang ibu kepada anaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolak Ramadhan

Kembali Menanyai

Bertani Dimasa Pandemi